Review Call of Duty: Advanced Warfare – Kembalinya Sang Raja FPS
Pemain sudah bosan dengan formula yang sama dan jika sang developer tidak melakukan hal yang baru maka kita mungkin akan segera melihat matinya franchise Call of Duty. Tapi nampaknya itu tidak akan terjadi, setidaknya dalam waktu dekat. Ini karena Call of Duty: Advanced Warfare berhasil menghembuskan nyawa baru ke dalam seri ini. Setidaknya membawa beberapa persepsi dan rasa baru ke dalam game yang sudah terkenal dengan aksi luar biasa khas Hollywood ini.
Sebelum saya memulai ulasan kali ini saya harus katakan bahwa saya hanya pernah memainkan Call of Duty, Call of Duty 2, Call of Duty 4: Modern Warfare, Call of Duty 4: Modern Warfare 2, dan Call of Duty: Ghosts. Jadi jelas saya melewatkan beberapa seri terbaru mereka (tepatnya 5) dan ini membuat saya tidak memiliki kelelahan yang sama dengan pemain yang memainkan seri Call of Duty setiap tahunnya.
Sebuah Masa Yang Tidak Terlalu Jauh
Berbicara mengenai cerita, Call of Duty: Advanced Warfare tetap menggunakan plot yang terbilang cheesy layaknya sebuah film Hollywood. Tapi kali ini sang developer membuatnya lebih mudah dicerna. Ini karena mereka tidak terlalu terburu-buru menjelaskan latar belakang dari ceritanya. Beberapa seri Call of Duty terakhir yang saya mainkan selalu mempunyai pola di mana kita langsung terjun ke dalam sebuah aksi berbahaya dengan briefing yang sangat singkat. Bahkan di Call of Duty: Ghost, briefing ini menggunakan animasi yang sederhana. Di Call of Duty: Advanced Warfare saya merasa karakter yang saya mainkan lebih di anggap penting sehingga karakter lain mau menjelaskan latar belakang dengan lebih detail. Bukan seperti pesuruh dengan perintah pergi ke sana, bunuh seseorang, dan jangan banyak tanya.
Secara intensitas Call of Duty: Advanced Warfare juga mempunyai pola yang sedikit berbeda. Sebelumnya kamu akan secara konstan menjalani misi yang semakin lama semakin penting dan menegangkan. Di sini kamu akan melalui berbagai plot yang turun naik bahkan sampai ke bagian paling akhir dari cerita. Bagi saya ini adalah cara yang tepat untuk menikmati sebuah game FPS yang cukup panjang. Jika kamu memutuskan untuk mencari semua intel yang dapat kamu kumpulkan maka Call of Duty: Advanced Warfare akan membutuhkan waktu sampai 9 jam.
Variasi misi yang menjadi ciri khas Call of Duty juga tetap ada. Saya bisa bilang saya menyukai berbagai variasi misi yang ada di Call of Duty: Advanced Warfare karena memang misinya cukup bervariasi. Bukan hanya karena kamu diizinkan menggunakan berbagai kendaraan (yang mana juga masih ada di sini). Kamu tidak selalu menjadi jagoan utama, ada saatnya kamu menjadi support untuk tim yang sedang menyerbu sebuah bangunan, atau bahkan lari melewati berbagai rumah untuk menghindari serangan penembak jitu. Di sini kamu bagian dari sebuah tim dan itu berarti kamu harus melakukan beberapa peran lainnya. Kesan Rambo sudah cukup berkurang dan ini adalah sebuah variasi yang menyenangkan.
Exosuit – Mainan Canggih Para Tentara
Bagian yang menurut saya lebih bagus dari pada Exosuit itu sendiri adalah peningkatan terhadap beberapa senjata dasar. Dua senjata baru favorit saya adalah bom pintar yang dapat mencari sendiri musuh dan juga threat grenade yang begitu diledakkan akan memberitahu posisi musuh yang sedang bersembunyi. Evolusi dari berbagai granat yang ada di sini terbilang cukup bagus dan bukan sekedar upgrade lebih besar ledakan atau lebih kuat, tapi memiliki fungsi yang baru.
Grafis Luar Biasa Yang Akan Memberikan Alasan Untuk Upgrade Graphic Card
Karakter Irons (Kevin Spacey) terlihat sangat mirip dengan wajah aslinya dan di beberapa adegan saya bahkan sudah tidak bisa membedakan apakah ini diambil secara langsung atau merupakan CGI. Walaupun memang ada beberapa momen di mana artikulasi mulut terutama mata tidak terasa hidup. Jadi terkadang seorang karakter akan terlihat sangat hidup dari kaki sampai kepala, tapi dia tidak seperti sedang melihat ke arah yang benar.
Satu hal terakhir yang sangat membantu codaw secara visual adalah penggunaan lingkungan yang sebagian besar terjadi di sebuah kota yang hidup. Di sebuah misi kita hanya perlu membuntuti dan merekam pembicaraan seseorang di tengah hiruk-pikuk perkotaan dan itu membuat saya bertanya apakah ini Call of Duty: Advanced Warfare yang saya sedang mainkan? Setelah sebelumnya selalu melihat hutan, kota mati, serta markas militer terpencil dari seri-seri sebelumnya, penggunaan kota sebagai tema lingkungan utama benar-benar membawa penyegaran.
Bukan Tanpa Kekurangan
Musuh juga terkadang melakukan hal-hal bodoh seperti berlindung di belakang tembok dan mempunyai prioritas menembak yang aneh. Terkadang kamu juga bisa melihat dua prajurit yang melakukan gerakan yang sama persis dan mati dengan cara yang sama persis. Hal-hal seperti ini akan terjadi namun tidak sampai membuat pengalaman bermainnya berkurang karena frekuensinya yang tidak terlalu sering.
Cukup Aman Untuk Dibeli Ketika Waktu Diskon
Tapi jika kamu tanya apakah sebaiknya dibeli sekarang maka saya pribadi akan menyarankan nanti ketika ada diskon. Walaupun single player Call of Duty: Advanced Warfare adalah salah satu yang paling bagus, namun mode multiplayer masih mengalami kendala ping yang rendah. Activision sudah mengeluarkan patch yang sedikit meningkatkan performanya namun belum sampai ke tahap benar-benar tanpa masalah. Kamu bisa membeli Call of Duty: Advanced Warfare sekarang dan bermain multiplayer dengan cukup lancar, namun terkadang akan ada saatnya di mana game menjadi sedikit laggy sementara. Jika kamu bisa hidup dengan itu dan sudah tidak tahan, maka ya kamu mendapat restu dari saya untuk membelinya.
Catatan: Kamu dapat membaca impresi awal multiplayer di sini. Nantinya ulasan ini akan saya update dengan versi multiplayer sehingga skor mungkin dapat berubah.
Steam Link: Call of Duty®: Advanced Warfare, Rp. 578.417